Jumat, 28 September 2012

Arti Bulan Lahir Mu...

Ternyata selain ada ramalan zodiak yang sering kita jadikan introspeksi diri, berbagai hal lain termasuk juga arti bulan kelahiran anda. Setelah sebelumnya Waloetz mengulas arti tanggal lahir, nahternyata kita juga bisa mengetahui kepribadian seseorang dari bulan lahir dia di lahirkan lo, langsung aja ya cobain cek aja deh masing-masing bulan lahir kalian?

Arti Bulan Kelahiran

Januari
Si Januari ini punya kepribadian yang tenang dan lebih senang memperhatikan dirinya sendiri, pendiem, mandiri dan tidak suka meminta bantuan pada orang lain, pintar dalam mengatur keuangan, disukai banyak orang karena selalu kelihatan ceria, suka berterus terang dan tidak suka basa-basi, dapat dipercaya, pandai menyimpan rahasia, teliti dan beribawa tapi sayang dia kurang aktif dalam pergaulan. Alur hidupnya pun banyak dipengaruhi oleh orang yang berada di dekatnya.

Februari
Dia seneng dipuji dan selalu menuruti apa yang diinginkannya, punyai hati yang tulus tapi keras hati, agak pemalas, perasaannya peka mudah tersinggung dan cenderung ga mau ngalah apalagi sama orang yang dikenal dekat. Manja dan setiap memiliki kemauan harus dituruti semuanya terutama kepada orang yang disukainya. Asiknya beteman dengannya dia suka humor tapi dia juga mudah tersinggung lo. Ohya, dia agak pelupa mangkanya terkadang janji dengannya ga akan ditepati tapi dia tetap hormat dan menghargai orang lain kok.


Maret
Dilahirkan pada bulan maret ini biasanya agak pemalu, mudah terpengaruh, tidak kuat menghadapi godaan dan tertutup tapi perkataanya jujur dan bisa dipercaya. Dia juga suka kehidupan yang serba wah, dia baik hati, ga tegaan dan mudah kasihan terhadap orang yg butuh pertolongannya. Ohya dia suka melalaikan kesehatan dirinya sendiri. Dan jangan salah dia punya selera yg tinggi lo.

April
Sama kayak si Februari, dia senang dipuji. Dia cerdas tapi keras kepala, tidak mau mengalah selalu ingin menang sendiri dan ga suka diperintah, meskipun mudah bosan tapi dalam berteman dia ga pilih-pilih kawan lo cuman kata-kayanya aja yg kurang bisa dipercaya. Jika berhubungan dengan bisnis dengannya, dia cenderung mencari keuntungan sepihak. Dia termasuk orang yg pintar dalam mengatur keuangan.

Mei
Kebalikan si Februari dan April nih orang yg dilahirkan bulan Mei biasanya ga suka dipuji apalagi 'dijilat' (nyaaam makanan dong). Dia pandai menguasai perasaan dan pandai mengambil hati orang lain. Tindakan dalam pekerjaanya cukup hebat tapi senang menunda pekerjaan, selain itu punya selera yg tinggi, dia juga cerdas dan fokus pada kerjaan tapi sayang, dia agak boros walau rejekinya bagus.

Juni
Si Joni ini eh Juni hehe biasanya suka berpikir yg muluk-muluk mungkin karena hal tersebut dia bisa jadi romantis, suka menolong dan selalu ceria lo walau hatinya sedang kesal tapi sayang, sifat baiknya di barengin dengan pendiriannya yang kurang tegas. Dia juga mudah tersinggung bila perasaanya tersentuh, agak pemalas dan baru mau bekerja bila di iming-imingi hasil besar.

Juli
Suka berkhayal, senang dipuji, senang menolong sesama, dan setia kawan. Cerdas dan pandai bicara tapi kalo sudah marah wow kata-katanya tajam bisa menusuk perasaan orang lain -_- Sifat negatifnya yaitu mempunyai pendirian ga tetap, dia juga agak pemalas terutama untuk something yg berhubungan dengan rutinitas.

Agustus
Si Agustus ternyata orangnya agak pemalas, mudah tersinggung terutama kalo hal itu datang dari pihak selain keluarga dan saudara tapi dia berpendirian, punyai perasaan yang peka/halus, suka menghayal dan berpikiran yang muluk-muluk, punya skill manejeman yg baik, rajin dalam bekerja, tak mudah terpengaruh, sayang keluarga, dan pintar menjaga kesehatan diri. Ohya satu lagi dia kalau bekerja lebih menurut kehendak hatinya sendiri.

September
Dia mudah tersinggung dan cepat naik darah nih tapi bisa dipercaya, jujur, bisa menyimpan rahasia dan baik hatinya apalagi sama keluarganya. Dalam masalah keuangan dia termasuk orang yg royal, suka berfoya-foya, pandai menyimpan uang namun tidak pelit. Dia juga suka menolong sesama dan pandai mendidik anak wow!

Oktober
Oktober itu ga sabaran dan kurang fokus pada pekerjaan, pikirannya tidak tetap dan selalu berubah-ubah tapi dia punya tekad yg kuat untuk maju walaupun ga punya bekal apa-apa haha Dia rajin,baik hati, pintar bicara, ga pelit, cerdas, berjiwa besar mau mengalah dan cenderung boros apalagi sama keluarga dan orang yang ditaksirnya. Asiknya berteman dengannya, dia pintar menyenangkan hati orang lain yeah!

November
Si November ini biasanya punya kepribadian yang sabar dan kuat dalam menghadapi segala cobaan, rajin dalam bekerja, pandai mengerjakan setiap pekerjaan, terampil dan cekatan terutama pada pekerjaan yg butuh ketelitian dan sesuai minatnya. Pintar menyenangkan hati orang lain dan baik hati apalagi sama orang yg sudah dikenalnya deket. Royal kalo menyangkut kesenangan bersama. Sifat negatifnya adalah agak pemalas dan suka menunda pekerjaan, banyak berpikir, agak pendendam dan tidak mudah memberi maaf pada orang yang bersalah dan keras hati.

Desember
Keras, jujur, baik hati, cekatan dalam bekerja, ulet, perkataanya blak-blakan, kalau mengerjakan sesuatu suka tergesa-gesa dan gampang menaruh kepercayaan pada orang lain terutama pada orang yg suka berbuat baik padanya tapi dia suka memaksakan kehendak, selalu mau menang sendiri dan agak boros untuk hal-hal kecil dan ga sabaran.

Kamis, 27 September 2012

"SEMUT, LABA2, LEBAH" " (Renungan)

Tiga binatang kecil ini menjadi nama dari tiga surah di dalam Al-Qur'an.

1.> An Naml [semut],
2.> Al 'Ankabuut [laba-laba], dan
3.> An Nahl [lebah].

1.> "SEMUT",

menghimpun makanan sedikit demi sedikit tanpa berhenti. Binatang ini dapat menghimpun makanan untuk bertahun-tahun.

Padahal usianya tidak lebih dari setahun. KETAMAKANnya sedemikian besar sehingga ia berusaha & seringkali berhasil memikul sesuatu yg lebih besar dari tubuhnya.



2.> "LABA2".

Sarangnya adalah tempat yg paling rapuh [ Al 'Ankabuut; 29:41], ia bukan tempat yg aman, apapun yang berlindung di sana akan binasa. Bahkan jantannya disergapnya untuk dihabisi oleh betinanya.

Telur-telurnya yg menetas saling berdesakan hingga dapat
saling memusnahkan. Inilah gambaran yang mengerikan dari kehidupan sejenis binatang.

3.> "LEBAH",

memiliki naluri yang dalam bahasa Al-Qur'an - "atas
perintah Tuhan ia memilih gunung & pohon-pohon sebagai tempat tinggal" [An Nahl;16:68].

Sarangnya dibuat berbentuk segi enam bukannya lima atau empat agar efisen dalam penggunaan ruang. Yg dimakannya adalah serbuk sari bunga.

Lebah tidak menumpuk makanan. Lebah menghasilkan lilin & madu yg sangat manfaat bagi kita. Lebah sangat disiplin, mengenal pembagian kerja, segala yg tidak berguna
disingkirkan dari sarangnya.

Lebah tidak mengganggu kecuali jika diganggu. Bahkan sengatannya pun dapat menjadi obat.

Sikap kita dapat diibaratkan dengan berbagai jenis binatang ini.

Ada yang berbudaya 'SEMUT'. Sering menghimpun & menumpuk harta, menumpuk ilmu yg tidak dimanfaatkan.
Budaya 'semut' adalah budaya 'aji mumpung'.
Pemborosan, foya2 adalah implementasinya.

Entah berapa banyak juga tipe 'LABA2' yang ada di sekeliling kita. Yg hanya berpikir:
"Siapa yang dapat dijadikan mangsa"

Nabi Shalalahu 'Alaihi Wasallam mengibaratkan seorang mukmin sebagai 'LEBAH'.

Sesuatu yang tidak merusak & tidak menyakitkan :
"Tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat
& jika menimpa sesuatu tidak merusak dan tidak pula memecahkannya"

Semoga kita menjadi ibarat lebah. Insya Allah!

MIMPI YANG MEMBAWA HIKMAH

Khalifah Umar bin Abdul Azis pernah gemetar ketakutan. Bukan karena menghadapi musuh di medan pertempuran. Tetapi ketika beliau mendengar cerita tentang alam akhirat.

Semua perbuatan manusia di dunia akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat. Di akhirat kelak setiap manusia akan diperintahkan berjalan melewati jembatan shiratal mustaqim. Manusia akan terlempar ke neraka jika tidak bisa melewati jembatan itu. Sebaliknya, manusia tersebut akan menikmati keindahan surga jika bisa melewati jembatan itu.

Setiap manusia akan menemui kesulitan dan kemudahan yang beragam saat berjalan di atas jembatan shiratal mustaqim. Jika selama hidup di dunia, manusia itu banyak beramal saleh, ia akan mudah melewatinya. Jika tidak, iaakan sulit berjalan di atas shiratal mustaqim. Bahkan, besarkemungkinan iaakan terlempar dan jatuh ke jurang neraka di bawahnya.

Hal itu membuat banyak orang khawatir. Tentu saja. Sebab, kita tidak pernah tahu secara pasti apakah selama di dunia kita tergolong orang yang banyak beramal saleh atau justru banyak berbuat dosa. Nah, perasaan itu juga dirasakan khalifah Umar bin Abdul Azis. Apalagi waktu khalifah Umar bin Abdul Azis mendengar cerita seorang hamba sahaya tentang mimpinya di suatu hari.

Umar bin Abdul Azis tertarik waktu hamba sahaya itu bercerita. “Ya, Amirul Mukminin. Semalam saya bermimpi kita sudah tiba di hari kiamat. Semua manusia dibangkitkan Allah, lalu dihisab. Saya juga melihat jembatan shiratal mustaqim.”

Umar bin Abdul Azis mendengarkan dengan seksama. “Lalu apayang engkau lihat?” tanyanya.

“Hamba melihat satu per satu manusia diperintahkan berjalan melewati jembatan shiratal mustaqim. Penguasa Bani Umaiyah, Abdul Malik bin Marwan, hamba lihat ada di antara orang yang pertama kali dihisab. la berjalan melewati jembatan shiratal mustaqim. Tapi, baru dua langkah, dia sudah jatuh ke dalam jurang neraka. Saat ia jatuh, ubuhnya tak terlihat lagi. Hamba hanya mendengar suaranya. la terdengar menangis dan memohon ampun kepada Allah,” jawab hamba sahaya itu.

Umar bin Abdul Azis tertegun mendengar cerita itu. Hatinya gelisah.

“Lalu bagaimana?” ia bertanya dengan gundah.

“Setelah itu giliran putranya, Walid bin Abdul Malik bin Marwan. Ia juga terpeleset dan masuk ke dalam jurang neraka. Lalu tiba giliran para khalifah yang lain. Saya melihat, satu per satu mereka pun jatuh. Sehingga tidak ada yang sanggup melewati jembatan shiratal mustaqim itu,” kata sang hamba sahaya.

Umar bin Abdul Azis tercekat karena merasakan takut dan khawatir dalam dadanya. Sebab, ia juga seorang khalifah. la sadar, menjaga amanah kepemimpinan dan kekuasaan itu sangat berat. Dan ia punyakin, setiap pemimpin harus bisa mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Tidak ada seorang pun yang akan lolos dari hitungan Allah.

Jantung Umar seketika berdegub kencang. Nafasnya memburu. Ia cemas, jangan-jangan nasibnya akan sama dengan para pemimpin lain yangdikisahkan hamba sahaya itu. Karena cemas dan takut, Umar bin Abdul Azis meneteskan air mata. Ia menangis.

“Ya, Allah. Apakah aku akan I bernasib sama dengan mereka yang dilihat hamba sahaya ini di dalam mimpinya? Apakah aku telah berlaku tidak adil selama memimpin? Pantaskah aku merasakan surga-Mu, ya Allah?” bisik Umar bin Abdul Azis di dalam hati. Air matanya kian deras mengalir.

“Lalu tibalah giliran Anda, Amirul Mukminin,” kata hamba sahaya itu.

Ucapan hamba sahaya itu menambah deras air mata Umar bin Abdul Azis. Umar kian cemas. Kecemasan Umar membuat tubuhnya gemetaran. Ia menggigil ketakutan. Wajahnya pucat. Matanya menatap nanar kesatu sudut ruangan.

Saat itu, Umar bin Abdul Azis mengingat dengan jelas peringatan Allah SWT, “Ingatlah pada hari mereka diseret ke neraka atas muka mereka. Dikatakan kepada mereka, “Rasakanlah sentuhan api neraka”

Hamba sahaya itu justru kaget melihat reaksi khalifah Umar bin Abdul Azis yang luar biasa. Dalam hati, ia merasa serba salah. Sebab, ia sama sekali tidak punya maksud untuk menakut-nakuti khalifah. Ia sekadar menceritakan mimpi yang dialaminya.

Melihat kepanikan khalifah, hamba sahaya itu lalu berusaha menenangkan Umar bin Abdul Azis. Namun, Umar bin Abdul Azis belum bisa tenang. Maka, hamba sahaya itu pun meneruskan ceritanya dengan berkata, “Wahai, Amirul Mukminin. Demi Allah, aku melihat engkau berhasil melewati jembatan itu. Engkau sampai di surga dengan selamat!”

Mendengar itu, Umar bin Abdul Azis bukan tersenyum apalagi tertawa. Ia diam. Cukup lama Umar tertegun. Cerita itu benar-benar membuatnya berpikir dan merenung.

Ada hikmah yang lalu dipetik Umar dari cerita itu. Dan sejak itu, ia menanamkan tekad untuk lebih berhati-hati dalam amanah kekuasaan. Itu adalah amanah Allah yang sangat berat.

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah. .. AAMIIN

KISAH MENGHARUKAN JANGAN MATIKAN AKU SEBELUM HAFAL AL QURAN

Tepatnya tanggal 5 Oktober 2008 – seorang gadis kecil Indonesia mengalami musibah yang luar biasa di negeri antah berantah nan jauh - Syria. Dia terjatuh dari ketinggian sekiar 15 meter dan terbanting-banting di anak tangga ampiteater Roma di Busrah. Akibat kecelakaan ini gadis kecil tersebut mengalami pendarahan otak yang sangat hebat, dia harus menjalani berbagai pembedahan otak dan merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya sampai berbulan-bulan kemudian. Pada saat pendarahan masih menguasai otaknya sehingga kesadarannya timbul tenggelam, gadis kecil ini lirih berdoa :



"Ya Allah, jangan matikan aku sebelum aku selesai menghafal Al-Qu’ran...".

Dengan tekad yang luar biasa inilah gadis kecil tersebut berjuang melawan sakit di kepala yang tidak kunjung henti, terkadang dia harus menjeduk-jedukkan kepalanya di tempat tidur untuk mengimbangi rasa sakit yang sangat di dalam kepalanya.

Beratnya komitmen untuk menghafal Al-Qur’an yang dialami oleh gadis kecil ini juga jauh diatas beban manusia pada umumnya, betapa frustasinya dia ketika hafalan ayat-ayat Al-Qur’an seolah timbul tenggelam di kepalanya silih berganti dengan rasa sakit yang bisa tiba-tiba muncul kapan saja. Tetapi dia terus belajar dan terus menghafal nyaris tanpa henti, dia hanya berhenti menghafal ketika sakit kepalanya sudah tidak tahan lagi.

Allah dan para malaikat rupanya menyaksikan betapa kuat niat gadis kecil ini untuk menghafal Al-Qur’an. Pada bulan Mei 2010 oleh ustadzah-nya dia dibimbing untuk menyelesaikan ujian tahfiz setengah Al-Qur’an (15 Juz) dengan seorang syeikh Qura di Damascus.

Gadis kecil ini-pun lulus dan memperoleh syahadah (ijazah) sanad bacaan Al-Qur’an yang sampai kepada Ali bin Abi Talib Radhiallahu 'Anhu, dan tentu saja sampai kepada Rasulullah Shallallahu 'Alayhi Wasallam.

Tidak berhenti di sini, gadis kecil tersebut mencanangkan niatnya untuk menyelesaikan hafalan Al-Qur’an penuh 30 juz pada Ramdhan 1432 H. Maka target ini hanya meleset kurang lebih 3 pekan ketika pada tanggal 19 Syawwal 1432 H /19 September 2011 kemarin gadis kecil ini menyelesaikan hafalannya yang 30 juz, diiringi sujud syukur orang tuanya. Allahu Akbar…

Atas permintaan kedua orang tuanya yang tawadhu’, saya tidak bisa ungkapkan nama gadis kecil ini. Tetapi bagi para gadis kecil – gadis kecil lainnya yang belajar Al-Qur’an di Madrasah Al-Qur’an Daarul Muttaqiin Lil-Inaats (Pesantren Putri) – Jonggol, gadis kecil penghafal Al-qur’an ini kini menjadi salah satu guru atau mudarrisah ( ustadzhah) mereka.

Bahkan bukan hanya bagi anak-anak putri yang belajar Al-qur’an di madrasah tersebut dia menjadi guru, gadis kecil penghafal Al-qur’an ini juga layak untuk menjadi guru bagi kita semua para orang tua.

Guru dalam hal menyikapi musibah, guru dalam hal menghadirkan Allah dalam mengatasi persoalan kita, guru dalam mengisi hidup dengan Al-Quran, guru dalam merealisasikan niat, guru dalam menjaga komitment, guru dalam syukur dan syabar.

Bila gadis kecil dengan beban sakit kepala yang luar biasa ini bisa menyelesaikan hafalan Al-Qur’an-nya 30 Juz dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun, berapa banyak yang sudah kita hafal ?, berapa banyak yang kita niatkan untuk menghafalnya di sisa usia kita ?, seberapa kuat niat kita untuk mengamalkannya? Kita tahu persis jawabannya untuk diri kita masing-masing.

Maka memang tidak berlebihan kalau saya menyebut gadis kecil itu kini sebagai Sang Guru…!. Semoga Allah dan para malaikatNya terus mendampingimu hingga dewasa dan menjadi guru dan sumber inspirasi untuk memperbaiki anak-anak (dan para orang tua) dunia.

Kisah Nyata Menyentuh :SENYUM INDAH SANG BIDADARI

Bunda, puasa itu wajib ya? Kata bu guru Ila, puasa itu wajib buat semua muslim," tanya Nabila sepulang sekolah. "Ila juga mau ikutan puasa ah, supaya dapat pahala dan masuk syurga," lanjutnya.

"Ila mau masuk syurga, Nda. Ila mau jumpa Allah," ia masih melanjutkan kalimat penuh antusias dari bibir mungilnya. "Kalau Ila masuk syurga, Ila bisa jumpa ayah ya, Nda? Tapi nanti siapa yang jagain Bunda?"

Aku hanya tersenyum mendengar celotehannya, seperti biasa ia akan terus berceloteh riang tanpa henti. "Iya sayang, jadi Ila juga mesti belajar puasa dari sekarang ya, supaya Allah makin sayang sama Ila," sahutku bahagia mendengar semangat putri kecilku itu.



Ketika mengantarnya tidur, ia kembali mengingatkan untuk membangunkannyasaat sahur nanti. Ia berbisik di telingaku saat aku mengecup keningnya di tempat tidur, "Nda, kalau besok Ila puasa penuh, do'ain Ila cepat jumpa ama Allah ya," pintanya polos.

Deg! Ada perasaan lain menyergapku. Ah, segera kutepis rasa aneh itu. Seharusnya aku bersyukur ia tidak seperti teman-teman sebayanya yang sulit diajak belajar berpuasa. Aku mengiyakan dan hanya mengangguk dalam diam, ribuan syukur kupanjatkan padaNya karena telah menganugerahkanku seorang putri kecil yang luar biasa.

Di sepertiga terakhir malamku, kembali kutumpahkan airmata kesyukuran atas karuniaNya memberiku Nabila di sebuah episode kehidupanku. Kuhiba segunung pinta agar Dia selalu menjaganya di tiap desah nafas yang Ia berikan. Tiada lain yang kuinginkan selain menjadikan putriku seorang wanita shalihah bidadariMU di dunia.

Nabila terlihat begitu bersemangat menyantap sahurnya. Ia mengambil sayur yang biasa enggan disentuhnya tanpa kuminta. Benar-benar sahur pertama yang begitu berkesan bagiku, sama seperti sahur pertama beberapa tahun lalu saat aku merasakan berpuasa pertama dengan status baruku sebagai seorang istri dari lelaki pilihan yang dipilihkanNya.

Pagi ini, sebelum mengantar Nabila ke sekolah, kusempatkan mampir ke toko peralatan kue untuk membeli beberapa bahan yang kubutuhkan. Kuajak Nabila turun dan kugandeng ia masuk ke dalam toko. Aku sibuk memilih beberapa bahan hingga tak sadar bahwa Nabila tak lagi di sampingku.

Tiba-tiba kudengar beberapa wanita menjerit dan orang-orang berlarian di luar toko. Aku tersadar Nabila tak ada di dekatku. Aku panik dan ikut berlari ke luar karena aku tak bisa menemukannya di dalam toko.

Aku berlari ke arah kerumunan orang ramai dan sesaat kurasakan bumi seolah berhenti berputar. Bumi tempatku berpijak seakan-akan menarik segenap kemampuanku tuk bergerak. Di depanku, Nabila tergeletak dengan baju seragam putihnya yang berlumuran darah.

Segera kudekap ia erat dan menggendongnya sigap. Aku dibantu beberapa orang di sekitar lokasi segera melarikan buah hatiku ke rumah sakit. Di dalam mobil kudengar orang-orang mengatakan bahwa putriku adalah korban tabrak lari.

Sungguh aku tak peduli bagaimana kejadian sebenarnya atau siapa pun pelakunya, bagiku saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan nyawa putri mungilku. Sepanjang perjalanan, tak henti-hentinya aku beristighfar dan mengajak bicara putriku dan memintanya bertahan.

Nabila mengeluarkan desah-desah kecil yang berusaha kutangkap, "Nda, sakit. Kepala Ila, Nda." Jelas terlihat ia menahan sakit yang tak tertahankan.

Sekuat tenaga aku berusaha menyimpan tangisan yang sudah menyesak di dada. Aku tak boleh terlihat menangis karena itu akan membuatnya lebih sakit dan panik. Aku harus terlihat tenang agar semangatnya muncul untuk berjuang melawan sakitnya.

"Ila sabar ya sayang, kita hampir sampai ke rumah sakit. Bunda tahu anak bunda kuat, Ila harus bertahan ya sayang, Allah pasti bantu Ila supaya sembuh," ah, derai itu sulit sekali terbendung saat melihat raut wajah bidadari kecilku yang pucat menahan sakit. Darah terus mengalir dari pelipisnya.

"Nda, Allah sayang Ila kan. Allah mau kan jumpa Ila?" parau suaranya masih bisa terdengar di telingaku.

Sebuah senyuman tersungging di bibir mungilnya. Senyuman terindah yang pernah ia punya. Ah, semakin erat dekapanku seolah ia tak ingin kulepaskan lagi.

Aku seolah terseret ke peristiwa 2 tahun silam saat aku berada di posisi yang sama, mendekap seseorang yang sudah menjadikanku permaisuri di taman hatinya meregang nyawa setelah sebuah mobil menabraknya tepat di depan pintu gerbang setelah mengantarkanku ke sekolah tempatku mengajar. Masih terpahat di ingatan, senyuman terakhir yang diberikannya sore itu. Ya Rabb, kuatkan hamba.

Sampai di rumah sakit, Ila segera dilarikan ke ruang gawat darurat. Dokter memintaku untuk menunggu di depan ruang operasi karena ternyata Ila harus segera dioperasi disebabkan pendarahan hebat di kepala dan punggungnya.

Aku merasa detik demi detik merambat begitu perlahan di ruang tunggu itu. Setelah hampir 2 jam menghabiskan waktu dengan kecemasan yang sulit digambarkan di depan ruang operasi itu, akhirnya aku menyeret langkahku ke arah mushala di ujung koridor tuk mengadukan segala gundah yang kurasakan di atas sajadah cintaNya.

Setulus kalbu kupinta dan kurayu pada sang pemberi hela nafas agar Ia menyembuhkan putri kecilku. Namun di sebalik semua itu, aku hanya meminta yang terbaik dariNya untuk cahaya mataku itu, karena aku yakin apa pun yang diputuskanNya, maka itu adalah yang terbaik untuknya, untukku, dan untuk semuanya.

Aku hanya meminta Dia memberiku kekuatan melalui semua ini. Ketenangan semakin kurasakan saat lirih ayat-ayat cintaNya itu kulafadzkan lirih. Ada rasa damai yang tiba-tiba hadir menyelusup di sanubari.

Kembali ke ruang tunggu kujumpai seorang wanita separuh baya yang kurasakan juga sedang menghadapi gundah yang sama. Ah, ruang ini, bangunan ini, seakan airmata, kegelisahan, dan kecemasan tersketsa di tiap sudut rumah sakit.

Setelah hampir 4 jam menunggu dengan kecemasan yang tak tergambarkan, dokter itu ke luar dan menatapku dengan tatapan sendu. Aku hafal sekali tatapan itu, tatapan yang sama saat lelaki yang telah menjadikanku seorang ibu itu dibawa masuk ke ruang operasi, tatapan serupa saat wanita yang menjadi perantara hadirku ke dunia harus melawan maut di meja operasi itu.

Ya Allah, kupinta kekuatan dariMU. "Nda, kalau besok Ila puasa penuh, do'ain Ila cepat jumpa ama Allah ya," terdengar lagi pintanya semalam.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un ...

Kulihat wajah Nabila pucat seperti kapas, namun di wajahnya senyum manis itu tak jua sirna, tak lagi kulihat sebuah derita di sana, yang tersisa hanya sebuah senyuman yang mengiringinya menghadap sang pemilik kehidupan.

Senyum yang juga diberikan ayahnya saat ia pergi meninggalkan dunia fana ini. Airmata tak lagi bisa kubendung saat kutatap lekat wajah bidadari kecilku itu, seolah ingin kupahat tiap detil wajahnya di dinding hati agar sketsa itu takkan pernah pudar tuk selamanya.

Selamat jalan, sayang. Kau pergi disaat mulia, disaat kau mulai meraba arti kehidupan di usiamu yang belia, disaat kau mulai tertatih belajar mencintaiNya, di Ramadhanmu yang pertama. Kau dapatkan kebahagiaan orang yang berpuasa, kebahagiaan akan perjumpaan denganNya.

Bunda mencintaimu, nak. Sangat, namun ternyata cintaNya padamu telah menguntum saat cinta bunda masih berputik. Bunda sadar cintaNya akan lebih bisa membuatmu bahagia. Dia jauh lebih mencintaimu, sayang.

Hingga Dia tak rela kau dibius cinta dunia, karena itu Ia ingin kau ada di sisiNya. Bunda janji, bunda akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa memelukmu lagi. Do'akan bunda, ya nak. Bunda sayang Ila, nak.

- Penulis : Nur Akmaliyah -

Ketika Sel Tubuh berbicara

Kelak anggota tubuh kita akan memberikan kesaksian atas apa yang diperbuatnya selama di dunia. Tangan, kaki, dan anggota badan lain akan berbicara sehingga mulut tidak bisa membantah dan berbohong.

Hakim yang kita hadapi di akhirat kelak bukanlah hakim yang dapat disuap dengan uang sebagaimana yang terjadi di dunia. Tak akan ada yang mampu menolong diri kita kecuali rekaman iman dan amal kebajikan kita sendiri.

Sebagaimana firman ALLAH, di dalam QS. Yasin (36) ayat 65 :


Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.

Dalam sebuah penelitian kajian neurologi dibuktikan bahwa sel-sel otak ternyata menyimpan berbagai informasi dan pengalaman yang terekam sejak kita kecil, yang umumnya sudah terlupakan.

Ketika dilakukan eksperimen dengan pembedahan otak, dimana yang bersangkutan tetap sadar, ternyata ketika dirangsang sel-sel saraf tertentu, mampu menceritakan berbagai pengalaman sewaktu kecil.

Eksperimen ini memperkuat teori bahwa semua yang pernah kita ketahui dan pikirkan terekam dalam jaringan saraf otak.

Jadi, apa yang dikatakan Al Qur’an tadi semakin diperkuat oleh eksperimen ilmiah.

Teori bahwa tubuh merekam bisa kita lihat dalam kehidupan kita sehari-hari…

Seseorang yang selalu sholat tepat waktu, maka ketika datang waktu sholat, tubuh seperti memiliki “biological clock” untuk segera menunaikan ibadah Sholat, meskipun dalam kondisi sakit sekalipun.

Contoh lain, bisa kita lihat dari pengalaman sopir bus malam lintas kota. Mereka ketika melewati daerah yang telah biasa dilalui, dengan mudahnya melalui jalan-jalan berliku, seakan mereka hafal betul kapan dan di mana harus berbelok. Mereka tahu kapan dan di mana akan ada tanjakan dan tikungan.

Begitu juga orang yang dulu pernah mahir bermain ping-pong atau bermain badminton, ketika dia sudah tua, meskipun sudah meninggalkan kebiasaan itu selama puluhan tahun, pasti dia akan sanggup memainkannya kembali. Mungkin gerakan dan tingkat kelihaiannya berbeda dengan masa muda-nya.

Bahkan menurut para ilmuwan, ada lebih 70 kasus yang dilaporkan dari pasien tranplantasi yang meniru sebagian kepribadian pendonor organ.
    Seluruh sel tubuh kita ibarat hard disk yang merekam dengan baik semua ucapan, pikiran, perbuatan kita. Memori ini sudah tergores di sana, dan siap dipanggil kapan saja.

Meskipun terdelete, mudah saja bagi ahli komputer untuk melacak bekas-bekas data yang sudah terlanjur masuk dalam hard disk, dengan bahasa simbol tertentu.

Oleh karena sel tubuh kita itu mampu merekam jejak apapun yang mampu kita lakukan, maka, sangat logis untuk membayangkan anggota tubuh kita akan mudah saja, tidak keliru satu titik pun saat menjadi saksi tentang segala perbuatan yang pernah kita lakukan, nanti di hadapan Allah (Sumber : Saat sel tubuh menjadi saksi)

Oleh karenanya, mari kita membiasakan diri untuk melafalkan kata-kata yang baik, selalu berdzikir dan mengingat Allah, membiasakan diri mengerjakan sholat, berpuasa dan bersedekah, serta berbuat baik kepada sesama, sebab semua itu akan terekam dalam memori kita sepanjang hayat, baik saat hidup di dunia, menjelang sakaratul maut, atau setelah kematian kita.

Husnul khotimah (pengujung yang baik) di masa kematian kita itu tidak bisa diraih dengan tiba-tiba. Ia tak bisa dipaksa dan dibimbing oleh orang lain dengan mudah karena diri kitalah yang menentukan apakah kita sanggup mendapatkan akhir yang baik atau tidak.

Husnul khotimah merupakan akumulasi dari perjalanan panjang seseorang di masa hidupnya. Rekam jejak kehidupan seseorang menentukan hasil akhir dari perjalanan hidupnya di dunia.

Akibat berfikir positif...SUBHANALLAH.

Tempatkan Nasi sisa yg sdh didiamkan semalaman kedalam 2 toples dgn jumlah yg sama, kemudian ditutup rapat.

Masing-masing toples di tempelin label yg berisi kata2 sbb:

Toples A : “ Kamu Pintar, Cerdas, Cantik, Baik, Rajin, Sabar, Aku Sayang Padamu, Aku Senang Sekali Melihatmu, Aku Ingin Selalu di dekatmu, I LOVE YOU, Terima Kasih.
Toples B : “ Kamu Bodoh, Goblok, Jelek, Jahat, Malas, Pemarah, Aku Benci Melihatmu, Aku Sebel Tidak mau dekat dekat kamu “ Kedua toples ini diletakkan terpisah dan pada tempat yg sering dilihat,kemudian baca label pada botol tersebut setiap kali melihat botol2 tersebut. Dan inilah yang terjadi pada nasi tersebut setelah 1 minggu kemudian


hasilnya:  :

Nasi dalam toples B yg dibacakan kata-kata Negatif ternyata cepat sekali berubah menjadi busuk dan berwarna hitam dgn bau yg tidak sedap.

Sedangkan Nasi dalam toples A yg dibacakan kata-kata Positif masih berwarna putih kekuningan dan baunya harum seperti ragi.

MENGAPA BISA TERJADI SEPERTI ITU..? :

Peneliti Jepang, Dr. Masaru Emoto membuktikan bahwa air sanggup membawa pesan dan informasi positif. Kata – kata memiliki daya yang juga luar bisa dalam proses penciptaan, dimana kata-kata mampu mempengaruhi situasi dan kondisi yang akan anda alami.

Hal ini terjadi karena sesungguhnya kata-kata memiliki Daya ! dan pernyataan ini telah dibuktikan secara ilmiah. Di dalam bukunya “The True Power of Water” Masaru Emoto telah membuktikan bahwa kata apapun baik yang diucapkan atau tidak diucapkan akan mempengaruhi molekul air.

Melalui metode fotografi Kristal ia membuktikan bahwa air yang diberi tulisan “Hope” akan membentuk Kristal Heksagonal yang indah, sedangkan air yang diberi tulisan “You fool” akan merusak dan menghancurkan Kristal air tersebut.

Inilah bukti ilmiah tentang kekuatan kata – kata, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya efek dari kekuatan kata – kata tidak hanya berlaku pada air, tetapi juga pada segalanya!

Kata – kata memiliki daya yang akan memancarkan dayanya, sesuai sifat dari kata – kata tersebut. Inilah rahasia yang tidak diketahui oleh banyak orang. Ingatlah ini : Setiap kata yang keluar adalah daya; kekuatan untuk menciptakan pengalaman yang akan terjadi pada anda.

Sabtu, 01 September 2012

AVENGED - DEAR GOD ( Versi Indonesia)



Intro
C G Am Em
F C G (2 kali)


C G Am Em
Jalan sepi di batas kota ini
F C G
Jauh dari seseorang yang aku sayangi
C G Am Em
Ku terkenang kata yang kau ucapkan
F C G
Namun tak bisa membuatku kembali padamu oohhhh ohhhhh….


Reff :


C G Am G
Tuhan, hanya satu pintaku padaMu
F C G
Jagalah ia saat aku jauh dari sisinya
C G Am G
Kubutuhkan orang yang tulus padaMu
F C G
Tapi kutinggalkan dirinya saat aku berjumpa


F G
Ku sendiri dan ku lelah..
Em Am G F
kumerindukanmu sayang..
C
dan lagi ..


C G Am Em
Rasa hampa selimuti diriku
F C G
Tak seorangpun disini yang menemaniku
C G Am Em
Masa indah saat ku bersamamu
F C G
Dan potret dirimu akan iringi hariku oohh yeahh………


back to reff


Am Em F C G
Jadi tiada ku temukan
Am Em F C
Seolah sia-sia
Am Em F C G
Karenamu kutetap bertahan
Am Em F C
Menyerah takkan pernah
F G C
betapa kumerindukanmu di dalam pelukku


C G Am Em
Jalan sepi di batas kota ini
F C G
Jauh dari seseorang yang aku sayangi


Back to reff
agus wibowo. Diberdayakan oleh Blogger.